Era Web 2.0

Lebih dari 10 tahun para pengembang web (web developer) menggunakan bahasa HTML (Hyper Text Mark up Language) sebagai bahasa utama untuk membangun tampilan world wide web (www). Pengembang web wajib mempunyai keahlian yang matang bila ingin menciptakan web. Intinya HTML merupakan bahasa dasar untuk membuat web.

Di samping itu para pengembang web, mempunyai bahasa lain seperti JavaScript. Agar dapat berkomunikasi dengan server dan mengolah data, ada bahasa server-side yang populer seperti PHP, ASP, JSP, CFM, Perl, dan CGI. Dua yang terakhir adalah bahasa yang telah dipakai pada awal mula lahirnya internet.

Seiring berkembangnya internet, kita mulai mengenal homepage dan ramailah orang-orang membuat homepage pribadi. Mereka membuatnya di geocities.com (kini dikelola oleh Yahoo). Kini generasi ke-2 telah muncul, mereka lebih menyukai membuat blog. Blog yang merupakan istilah dari weblog, bagaikan catatan harian seseorang. Membuat blog pun tak serumit membuat homepage pada zaman dulu yang wajib bisa bahasa HTML dan aplikasi desain grafis. Blog pun lebih banyak dikunjungi untuk dikomentari sebagai bahan diskusi.

Menurut Tim O’Reilly, web 2.0 merupakan revolusi bisnis dalam industri komputer akibat dari berkembangnya internet sebagai platform, and an attempt to understand the rules for success on that new platform. Chief among those rules is this: membangun aplikasi yang harness network efek untuk mendapatkan yang terbaik dan lebih banyak orang yang menggunakan.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa website yang kita kunjungi ternyata mempunyai konsep Web 2.0. Selain web sebagai platform. Karakteristik Web 2.0 lainnya adalah adanya komunitas jaringan. Di dalam komunitas jaringan, kita bisa berpartisipasi. Dan yang paling mencolok adalah penggunaan antar muka yang user friendly, persis dengan desktop komputer kita saat ini.

Jika Anda adalah pengguna blogger, friendster, flickr, del.icio.us, google map, google office, dan kawan-kawannya, sepertinya web mulai unjuk gigi sebagai platform baru. Setelah era stand alone computer, kemudian client-server, dan kini web sebagai platform baru aplikasi masa depan. Namun dibalik kemudahan menggunakan aplikasi web tersebut, masih banyak pengembang web kita masih gagap teknologi.

Penulis sendiri pernah mengalami, betapa susahnya menciptakan aplikasi yang sudah jalan di platform client-server menggunakan DOS, kemudian akan migrasi ke platform web. Kekurangan yang timbul untuk platform web adalah masalah kemudahan pemakaian dan kebiasaan pemakai. Bila pengembang aplikasi berbasis desktop, dengan mudah bisa menggunakan berbagai macam komponen, pengembang aplikasi berbasis web dituntut memahami berbagai macam bahasa. Mulai dari HTML, JavaScript, CSS, XML, Client-Server Side seperti ASP atau PHP. Bisa dibayangkan betapa mumetnya orang-orang seperti ini.

Untuk itulah, Yahoo sebagai portal yang telah dikenal mulai membuka beberapa kode program yang bisa berbagi bagi para pengembang web mancanegara. Yahoo! User Interface Library (YUI) merupakan seperangkat utilities yang ditulis dalam JavaScript. Digunakan untuk pengembangan web yang lebih interaktif. Pengembang web bisa menggunakan utility ini secara gratis dan selain itu bisa berdiskusi dan mengembangkan script yang lebih baik lagi.

Yahoo menyediakan blog khusus untuk YUI ini sehingga para pengembang web bisa saling berkomentar tentang aplikasi web yang telah mereka buat. Silakan temukan manfaat YUI di http://developer.yahoo.com/yui dan apa yang terjadi dengan mata Anda (YUI dieja menjadi WHY YOU EYE).

Sumber : infokomputer.com

Leave a Comment